Header Ads

Breaking News
recent

Apa itu Ego? Haruskah Kita Menghilangkannya?


Jika anda mencari dan mendalami dunia spiritualitas, anda mungkin akan sering menemukan bahwa ego kita banyak dibicarakan orang-orang dengan kebencian. 

Begitu banyak manusia yang percaya bahwa ego harus dihancurkan, dihilangkan atau bahkan dibunuh. Tapi apa sebetulnya kita perlu menghancurkan ego? 
Apa itu ego? dan lagi, apa yang bisa anda pelajari mengenai ego dari diri anda sendiri?

Apa itu ego?

pada dasarnya, ego adalah identitas anda, sesuatu yang anda pikir merupakan jati diri anda.

Ego kita biasanya terdiri dari nama, kepribadian, dan juga cerita. Di dalam cerita pribadi ini, tersimpan bermacam memori, kepercayaan, kesan, dan juga sensasi mengenai siapa diri anda sebenarnya, darimana anda berasal, apa yang baik dan buruk dari diri anda, apa saja yang telah anda alami, dan berbagai macam hal yang lain. 

EGO dan DUALITas

Ego adalah selubung yang membatasi antara orang yang anda pikir merupakan diri anda, dan siapa diri anda sebenarnya. Anda hidup di bawah ilusi pikiran anda, tidak sadar bahwa hidup anda merupakan kumpulan cerita! - Isira Sananda

Ego anda dibuat dan dipertahankan oleh kepercayaan bahwa anda "terpisah" dari orang lain dan juga hidup itu sendiri. Dengan kata lain, ego membuat anda mempercayai bahwa anda ada DISINI, dan orang lain ada DISANA. 
Anda mempunyai tubuh, hati, hidup, dan kepribadian yang begitu berbeda dari orang lain. Oleh karena itu, menurut ego anda, anda tidak sama dengan orang lain. Anda berbeda. Atau inilah yang dikatakan oleh pikiran anda mengenai diri anda.
Karena anda diajarkan/dikondisikan untuk percaya bahwa anda adalah individual yang terpisah/berbeda, anda mengalami ketakutan dan penderitaan. Anda tidak menjalani hidup dengan murni dan juga utuh, namun anda menjalaninya dengan penyaringan dalam pikiran anda sendiri. 
Anda diajarkan untuk hidup dalam dualitas.
Dualitas adalah kondisi pemisahan - lawan dari realita. Hal ini merupakan produk dari pemikiran. Di dalam dualitas, kita "memisah-misahkan" kehidupan.
Contoh dari dualitas adalah menyaring hidup melalui lensa "benar/salah", "baik/buruk", "cantik/jelek", "suci/berdosa", "cinta/benci" dsb. Sebagai akibat dari dualitas, kita menciptakan berbagai  penderitaan yang tidak bisa diungkapkan karena kita tidak lagi terbuka dalam hidup. Kita hidup dengan dikelilingi oleh sifat menghakimi, menyalahkan, dan ketakutan. Sebagai hasilnya, kita menjauhkan diri dan menghancurkan orang atau sesuatu yang kita percaya sebagai "buruk", "bersalah", dan "berdosa" untuk melindungi ide kita mengenai apa yang "benar" dan juga "suci". 
Semakin dalam kita berkubang dalam dualitas, semakin banyak kita akan mengalami masalah seperti kebencian, marah, depresi, paranoid, kepanikan dan juga hal tidak wajar lain.

 Tidak hanya terpisah dari orang lain, kita juga terpisah dari diri kita sendiri. Apapun yang terjadi dalam diri kita yang kita hakimi sebagai "jahat/salah/berdosa" akan kita tahan, hilangkan, dan juga tolak. 
Akhirnya, penderitaan dan juga ketegangan ini kita keluarkan ke dalam hubungan kita terhadap orang lain maupun terhadap dunia secara umum. 
Dunia fisik kita adalah ekspresi dari kumpulan siksaan jiwa kita sendiri. Hidup kita adalah ekspresi dari kekosongan dari jiwa kita. Dengan melihat pada kekerasan, pembunuhan, kemiskinan, kefanatikan, kerakusan, sakit mental, dan juga kerusakan lingkungan, dapat menunjukkan pada kita betapa tersesat kita sebagai sebuah ras. 
Kita tersesat karena kita telah kehilangan sentuhan dengan kebenaran mengenai diri kita.

melihat ego sebagai suatu kejahatan adalah hal bodoh

Dalam penemuan ini, akan begitu mudah untuk percaya bahwa ego itu buruk. Bahkan, beberapa guru spiritual mengajarkan bahwa ego harus dihancurkan. 
Namun begini kenyataannya : menganggap ego adalah suatu hal yang buruk merupakan suatu bukti lain/refleksi bahwa pikiran kita masih stuck dalam dualitas!
Ego kita tidak "baik" atau "buruk", ego kita ada dan biarkanlah seperti itu. Kita harus menyadari bahwa ego adalah sebuah alat. 
Ego eksis sebagai alat pertahanan biologis kita sebagai manusia. Ego juga merupakan kendaraan kita sebagai makhluk spiritual yang berusaha tumbuh dewasa ; untuk mengajarkan kita kesadaran akan kekuatan diri kita, cinta, dan juga keutuhan kita. Ego merupakan pintu masuk dimana kita bisa kembali menjadi diri kita sendiri.

ego-mu bukan dirimu

Anda mungkin pernah mendengar ungkapan di atas. Apa maksudnya?

Ego adalah ilusi, karena itu, ego bukan merupakan diri anda yang sebenarnya, karena hal ini selalu berubah. Dengan kata lain, bagaimana bisa sesuatu dalam diri anda yang rentan akan perubahan dan juga kerusakan merupakan diri anda yang sesungguhnya?

Mari coba membuat sebuah percobaan. 

Tulis di notepad/word mengenai siapa diri anda yang anda pikirkan. Anda boleh berhenti membaca dan kembali ke artikel ini setelah selesai menulis.

Berhentilah membaca. Lakukan percobaan ini sekarang.

Sekarang setelah anda selesai melakukan percobaan ini, baca kembali kata-kata anda. 

Kemungkinan besar, anda akan menulis sesuatu seperti "Nama saya Andi. Saya seorang suami, ayah, dan kawan yang baik. Saya seorang pemimpi, dan pencari spiritual. Umur saya 30 tahun, mempunyai 2 anak dan saya seorang seniman berbakat."

Lihat deskripsi yang anda tulis? Ini merupakan cerita pribadi hidup anda, backdrop dari hidup anda, seseorang yang anda pikir merupakan diri anda. 

Ego merupakan ilusi karena ego merupakan cerita. Cerita yang dibuat oleh pikiran anda.

Mari kita selidiki statement anda tadi : 

- Bagaimana bisa anda merupakan nama jika hal itu bisa diubah dengan mudah? Anda bisa saja lahir di keluarga lain yang akan bisa memberi anda nama yang berbeda
- Bagaimana bisa anda merupakan tubuh anda jika tubuh anda akan selalu berubah, dengan sel yang berpisah dan bergabung? sel darah merah anda mati setiap 4 bulan sekali, sel darah putih anda setiap tahunnya berganti, kulit anda hanya hidup 2-3 minggu, seluruh sel di badan anda mati dan diganti dengan yang baru. Bagaimana bisa anda merupakan penampilan tubuh anda?
- Bagaimana bisa anda merupakan kepribadian jika kepribadian anda selalu berubah-ubah dan bertransformasi?Pikirkan kepribadian anda 5 tahun yang lalu, lalu 15 tahun yang lalu. Apakah anda memiliki kepribadian yang sama dengan diri anda sekarang?
- Bagaimana bisa anda merupakan emosi, yang selalu datang dan pergi, mengalir? Bukan hanya itu, apakah anda bisa menguasai emosi anda?
- Bagaimana bisa anda merupakan kepercayaan anda jika apa yang anda percayai 10-30 tahun yang lalu bukanlah hal yang anda percayai hari ini? Kepercayaan anda dipengaruhi oleh masyarakat, situasi dan ujga kondisi keluarga anda. Bagaimana bisa hal ini merupakan "milik anda"?
- Bagaimana bisa anda merupakan ingatan anda jika mereka datang, pergi, dan bahkan hilang? 
Seperti yang kita lihat, apa yang selama ini kita percayai sebagai diri kita, bukanlah diri kita yang sebenarnya. Jadi apa diri kita sebenarnya?
Apa yang telah ada disana dan akan terus ada disana?


KESADARAN.

Apa yang terus berada disana untuk melihat segala hal yang terjadi dalam hidup anda? Apa yang tidak pernah berubah? Apakah inti dari diri anda sebenarnya. 

Kesadaran

Kesadaran merupakan susunan dari seluruh hal. Bahkan, ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa seluruh hal yang ada di dunia ini adalah kumpulan energi yang bergetar dengan frekuensi tertentu. Di dalam pengalaman kita sebagai manusia, saat ini, kesadaran, atau arwah kita termanifestasi dengan energi yang merupakan sumber dari segalanya.

Sulit untuk mengungkapkan hal ini karena bahasa manusia sungguh terbatas. Namun cara termudah untuk mengalami 'masa sekarang' yang adalah diri anda, adalah melalui meditasi, atau mendiamkan pikiran, membantu anda untuk menyadari pikiran anda, dan tempat kosong diantara pikiran-pikiran itu. Tempat kosong itu adalah DIRI ANDA. 

Akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menyadari sepenuhnya bahwa anda bukanlah ego anda, dan terkadang ada begitu banyak integrasi dari pengetahuan ini, dalam level yang dalam. Menemukan bahwa seluruh hal yang anda percayai sebelumnya adalah sesuatu yang salah merupakan sesuatu yang sulit diterima. Bahkan, jangan kaget jika ternyata anda mengalami penolakan dengan artikel ini. Ini normal.

Tugas dari ego adalah untuk melindungi diri kita sendiri dari kepercayaan bahwa anda terpisah dari orang lain dan juga hidup itu sendiri. Mengalami state dimana tidak ada ego, dimana tidak ada 'diri anda sendiri', ini adlah pencerahan yang bisa membuat depresi dan mungkin menganggu. 

Bagaimana mungkin tidak ada "aku" atau "kamu" itu menyenangkan? Hal ini bisa dimengerti. 

Jawabannya adalah, untuk bisa mengerti, anda harus mengalami kesadaran itu sendiri.
Tanpa mengalami kebenaran mengenai siapa diri anda sebenarnya, pencarian spiritual anda akan menjadi intelektual dan rentan terhadap ketakutan yang dapat mensabotase. 
Namun demikian, saat anda benar-benar mengalami setitik saja kondisi 'kesadaran', anda akan menyadari bahwa hal ini adalah saat paling murni, damai, penuh kasih sayang, dan juga penuh cinta. Bahkan, kesadaran itulah yang merupakan bagian utama dari cinta, damai dan juga kebebasan.

Anda adalah bagian utama ini. 

Anda adalah kebenaran yang selama ini anda cari-cari. 


Melepas diri anda dari ilusi merupakan sebuah proses yang membutuhkan kesabaran, disiplin dan juga dedikasi. Proses ini bukan untuk menjadi 'keren' atau tampak keren. Hal ini ditujukan untuk pencari spiritual sejati.

Beberapa dibawah adalah latihan pekerjaan jiwa yang dapat membantu anda terhubung kembali dengan kebenaran mengenai diri anda sebenarnya. 

1. Secara regular, baca pertanyaan-pertanyaan yang menyelidiki diri sendiri. Tanyakan pada diri anda, "Apakah ini benar-benar saya?" Meskipun emosi, pikiran, kepribadian dan juga tubuh memang dialami oleh anda, hal itu bukan benar-benar anda karena mereka merupakan sesuatu yang disubjek-kan oleh kelahiran, kematian dan perubahan.

2. Cobalah dynamic meditation untuk melepaskan dan juga menekan energi dalam tubuh anda. lakukan hal ini sebelum meditasi tradisional agar proses ini berjalan lebih mudah. 

3. Meditasi setiap hari. Cobalah 15 menit untuk sehari, kemudian tingkatkan ke 30+ menit. Rasakan bahwa tujuan meditasi bukan untuk 'mendapatkan' sesuatu, namun untuk duduk bersama apapun yang sedang terjadi dalam tubuh anda.  

4. Secara reguler, afirmasikan kepada diri anda "Aku merupakan kesadaranku". Rasakan kebenaran itu meresap ke dalam tulang anda, ke dalam inti dari diri anda, di sela-sela nafas anda. 

5. Eksplore bagaimana ego mempengaruhi hidup anda dengan kasih sayang. 

6. Baca buku The spiritual awakening process yang telah ditulis oleh Luna dan Sol untuk pencari spiritual yang membutuhkan guidance/bimbingan. 

7. Latih kesadaran anda setiap hari. 

Jalan spiritual adalah jalan yang membutuhkan keberanian, kejujuran radikal, dan juga keinginan untuk melepaskan apapun yang bukan diri anda. Apa itu ego?

Ego adalah guru, sesuatu yang anda bawa setiap hari. 

Saat dilihat dari sisi terang, ego adalah guru terkuat yang ada untuk membangunkan diri anda ke dalam kebenaran yang sebetulnya selalu tersimpan di dalam diri anda. Dan akan selalu seperti itu. 


Love, Luna & Sol

sumber : https://lonerwolf.com/what-is-the-ego/

No comments:

Powered by Blogger.