"Saya takut akan kematian, apa yang harus saya lakukan?"
"I'm not afraid of dying; I just don't want to be there when it happens." ~ Woody Allen
"Takut akan kematian. Aku bisa melupakannya terkadang ; Aku mungkin sedang makan malam bersama teman-teman, atau sedang menghadiri pesta formal. Dan tiba-tiba hal itu menghantam lagi : Aku akan mati! Aku tidak tahu kapan, tapi aku tahu bahwa kematian akan datang suatu saat nanti. Suatu saat nanti, aku tidak akan ada disini. Tidak akan ada yang bisa hidup abadi. Setiap mengingat hal itu, aku akan merasa ketakutan, sedih, dan dengan segera berhenti menikmati moment. Apa gunanya? Toh aku akan mati! Aku jadi jauh lebih sadar akan kematian, bukan hanya dalam pikiran, tapi lebih ke perasaan yang kuat bahwa suatu saat nanti aku akan pergi... selamanya. Aku hanya ingin melupakannya seperti orang lain, aku ingin hidup normal. Aku masih muda, dan sehat...."
Takut akan kematian - seseorang bernama Gillian mendeskripsikan ketakutannya akan kematian dengan begitu detail, membuat pembaca yang membacanya juga ikut merasakan penderitaan yang dirasakannya.
Ketakutan ini merasukinya setiap saat, sebelum dia makan, saat dia sedang mengunyah, saat dia sedang bersantai, membuatnya terjaga di sepanjang malam.
Ketakutan akan kematian (biasa dikenal dengan phobia kematian atau necrophobia) merupakan hal yang bisa diobati dan dikurangi dosisnya. Silakan baca cara penangannya.
Apakah ketakutan akan kematian membuat kita melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan?
Beberapa orang mengatakan bahwa perilaku manusia, dari mulai menonton reality show, menulis novel, memanggang kue, mendaki gunung, dsb adalah aktivitas pengalihan - suatu pengalihan akan sesuatu yang sebetulnya kita semua tahu : kita akan segera mati.
Ada orang-orang di dunia ini yang tidak sadar bahwa mereka akan mati. Oh, mereka tentunya tahu bahwa mereka akan mati, tapi mereka 'tidak sadar'.
Kematian tampak seperti sebuah konsep samar sampai dia benar-benar muncul di hadapan kita.
"Memangnya untuk apa dipikirkan? Toh tidak ada yang bisa dilakukan."
Benar.
Namun untuk sebagian orang, kematian menjadi sesuatu yang selalu mereka pikirkan. Obsesi.
Strategi di bawah ini adalah hal-hal yang bisa membantu manusia agar tidak terlalu terobsesi dengan kematian. Silakan baca, dan aplikasikan.
1) Gunakan ketakutan itu untuk membantu anda hidup lebih baik.
Pada suatu ketika, sekumpulan pria dewasa pergi berlayar bersama-sama. Mereka berlayar dan bersenang-senang hingga badai datang dan mengancam keselamatan kapal, membuat kapal oleng dengan kemungkinan yang sangat besar untuk tenggelam.
Seluruh kru kapal ketakutan - kecuali seorang pria yang duduk dengan pasif dan kelihatan tenang untuk situasi yang seperti itu.
Kemudian, saat badai berhenti dan langit kembali cerah, teman-teman pria tersebut menghampirinya dan bertanya, "Bagaimana bisa kamu terlihat begitu tenang ketika kemungkinan kamu akan mati begitu dekat?"
Pria itu menjawab, "Memangnya kapan kemungkinanku akan mati itu jauh?"
Tentu saja, suatu saat nanti, seluruh manusia akan berimajinasi dan akhirnya tersambar dengan kenyataan bahwa waktu hidup mereka terbatas. mereka akan, suatu hari nanti, berhenti. begitu saja.
Namun jika ketakutan akan kematian mulai menjadi obsesi dan membuat kita berhenti untuk menikmati hidup - disitulah hal ini menjadi sebuah masalah.
Pepatah terkenal mengatakan : "Kamu sudah lama akan mati dan memang akan mati, JADI HIDUPLAH selagi masih hidup!"
Kita hidup di dalam dunia yang 'menyembunyikan' kematian dan melihat hidup sebagai sesuatu yang eternal/selamanya. Kematian? Bukan untuk generasi kami! Kami berbeda; kami akan hidup mengikuti tren dan hidup selamanya!
Kematian di dalam budaya barat telah menjadi sesuatu yang tabu - sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, hampir seperti kegagalan. Kemalasan, rasa takut untuk berbuat, dan pikiran sempit, seluruhnya dapat dihilangkan dengan menjadikan diri kuat. Namun untuk melakukan hal ini dengan efektif, kita perlu menenangkan pikiran kita sendiri, menguatkan diri dari pikiran kematian yang menghantui.
2) Cari pemicunya.
Seringkali, obsesi dan ketakutan akan kematian dipicu oleh sesuatu, misalnya melihat sendiri kematian orang lain atau kehilangan orang yang disayang - terutama jika hal itu terjadi secara tiba-tiba dan tanpa diduga-duga sebelumnya.
Seorang anak berusia sebelas tahun menderita necrophobia saat kucing peliharannya mati.
Kapan hal ini terjadi? Apa anda ingat? Mungkin anda masih bermasalah dan memikirkan pemicu ketakutan anda ini, dalam bentuk apapun itu.
Ketika trauma akan perasaan/pemicu ini hilang, ketakutan akan kematian juga akan berkurang.
Jika anda curiga bahwa ketakutan anda ini berasal dari kematian seseorang, cobalah untuk meminta bantuan dari pshycologist ; seseorang yang mengerti bagaimana caranya mengatasi trauma dengan cepat.
3) Cobalah untuk tenang.
Pernahkah anda sadar bahwa ketika anda mencoba untuk tidak memikirkan sesuatu, anda justru akan memikirkan hal itu dengan lebih dalam?
Cobalah untuk lebih tenang dan lakukan relaksasi, cobalah memikirkan kemungkinan terbaik dan sadarlah bahwa pikiran menakutkan ini akan hilang suatu saat nanti.
Ketika anda memikirkan kematian dan pada akhirnya ketakutan, kemudian anda membuat diri anda tidak memikirkannya lagi dengan melakukan relaksasi, anda akan mengubah perasaan anda terhadap ketakutan itu menjadi sebuah kenyamanan.
Lain kali, jika anda merasakan ketakutan akan kematian itu, segera ubah perasaan anda dengan melakukan hal yang membuat anda tenang, ulangi terus sampai suatu saat nanti, ketika anda memikirkan kematian, perasaan yang muncul adalah sensasi yang tenang, bukan lagi ketakutan.
Ada begitu banyak musik relaksasi yang bisa ditemukan di internet, anda dapat mencoba mengetikkan kata kunci 'relaxation music' di youtube dan hasil yang keluar akan bermacam-macam.
4) Cara alam semesta
Saat waktunya telah datang, kematian akan terasa 'benar' dan 'baik-baik saja'. Anda mungkin akan puas dengan jalannya suatu kejadian, dan merasa sudah saatnya anda mati.
Saya mengenal seseorang yang ditembak dengan peluru. Dia mengatakan pada saya bahwa dia tidak merasakan rasa sakit apapun pada saat itu. Saya juga pernah mendengar orang lain yang kecelakaan sampai dia hampir mati, dan lagi-lagi mengatakan bahwa dia tidak merasakan rasa sakit pada saat itu.
Saat suatu kejadian yang mengancam hidup terjadi, alam semesta mempunyai cara tersendiri untuk membuat kita mengatasinya dengan cara meletakkan kita pada kondisi 'terpisah'.
Kenyataan terlihat seperti mimpi (terkadang seperti slow motion), dan hal ini tentunya sangat membantu kita dalam memanage pengalaman-pengalaman hidup yang seperti ini.
Orang yang pernah mengalami 'hampir mati' mendeskripsikan perasaannya tentang bagaimana hal ini terasa 'benar' dan baik-baik saja bagi mereka ; jika anda berusia 90 tahun atau menderita sakit tertentu, kematian akan tampak seperti sebuah proses natural yang harus dijalani.
Alam selalu mempunyai cara untuk membantu kita saat kematian itu datang.
5) Darimana anda berasal, disitulah anda berakhir
Apakah anda ingat milyaran tahun yang lalu sebelum anda lahir? Sekelumit ingatan saja?
Apakah pada saat itu anda takut anda akan menjadi sebatang pohon?
Seekor ayam?
Sebelum anda sampai ke tempat ini, apakah anda takut untuk hidup di dunia?
Bagaimana mungkin kematian akan berbeda setelah anda hidup dengan pengalaman sebelum anda hidup?
Pikirkan dan ingatlah dengan baik hal ini;
Biarkan diri anda tumbuh dan menjadi dewasa, lalu hiduplah sebaik yang anda bisa. Nikmati hidup anda selagi anda hidup, dan biarkan kematian datang menjemput anda saat sudah saatnya.
Jangan biarkan ketakutan membuat anda urung menikmati pengalaman-pengalaman hidup yang seharusnya bisa anda alami dengan bahagia!
sumber : http://www.uncommonhelp.me/articles/dealing-with-a-fear-of-death/
Tambahan gan shella. Mungkin relaxation music itu bisa lebih spesifik ke "benaural beats" disitu kita bisa memilih jenis gelombang yg kita pakai untuk relaxasi. Ada alpha, teta, beta, gamma, delta. Masing2 punya efek yg berbeda pada otak. Semoga membantu ;)
ReplyDelete