Proses Perjalanan Spiritual : Keluar dari Sistem Penjara Manusia (6 Langkah)
By Frank M Wanderer
Themindunleashed.com
Di dalam film The Matrix, diperkenalkan bagaimana orang-orang hidup di dalam dunia buatan yang terprogram oleh komputer. Jika anda mencoba untuk memperhatikan realitas dari kehidupan kita sehari-hari, kita akan menemukan sebuah kenyataan yang mencengangkan.
Karena kehidupan kita sehari-hari menunjukkan persamaan yang besar dengan konsep dari film tersebut.
Dunia buatan kita mungkin tidak terprogram dengan komputer, namun dengan otak kita, yang tidak habis-habisnya berpikir dan juga merasakan emosi.
Jadi sebetulnya, kita manusia hidup di dalam penjara pikiran dan juga perasaan diri kita sendiri.
Mari kita lihat bagaimana cara untuk bebas dari penjara ini.
KIta sebagai manusia cenderung mengajar keinginan dan juga mimpi kita yang belum terpenuhi. Kita tertarik dengan uang, kekuatan, kekuasaan, hidup yang bahagia. Seluruh hal mengkilat yang terletak di belakang gerbang besi yang menjulang di depan kita.
Dengan berbagai ambisi yang kita miliki, kita mengejar berbagai tujuan dalam hidup. Kita bercita-cita sepanjang waktu, kita selalu ingin mengejar sesuatu. Kesibukan yang tidak pernah ada hentinya di dalam hidup kita terjadi karena kita belum menjadi orang yang kita inginkan. Kita tidak pernah puas. Kita selalu ingin sesuatu yang lebih. Menjadi lebih baik, lebih cantik, lebih kaya dari diri kita yang sekarang.
Hal ini yang kita kejar sampai mati, sebelum kemudian sadar betapa tidak ada artinya itu semua. Tapi kenapa tujuan-tujuan ini tidak ada artinya? Kita memulai protes kita. Protes ini disebabkan karena setiap hal yang ada di dunia ini akan selalu - SELALU - berubah. Apapun yang terjadi pada diri kita, apapun hal yang telah kita dapatkan/capai, kita AKAN kehilangan hal tersebut, dimana ketika kita meninggal, kita akan meninggalkan dunia ini dengan tangan kosong.
Kita pun hanya bisa hidup di masa depan, atau masa lalu.
Langkah 2 - Pencarian Spiritual.
Namun demikian, kita juga menginginkan keamanan dan ketenangan sejati di dalam hidup kita. Kita ingin mengetahui sesuatu di balik perubahan yang terus-menerus ini. Kita pun menjadi seorang 'pencari spiritual'.
Sebagai langkah awal dari mencari secara spiritual dan menginginkan pencerahan dalam hidup, kesadaran/pengenalan jati diri merupakan hal yang utama, dengan harapan bahwa kita bisa mencari dan menemukan kebahagiaan sejati.
Kita ingin mencari dogma, suatu kekuatan maha besar, sebuah pengalaman spiritual yang meninggikan diri kita, yang membuat kesadaran kita semakin luas.
Jika hal itu tidak ada di bumi, kita akan mencari ke dunia lain, di dalam surga yang ada dalam agama.
Kita menggunakan pikiran kita untuk pencarian spiritual ini. Lewat pikiran kita lah, ego kita ingin mengerti dan mengetahui ada apa dibalik ini semua. Pikiran kita menyiapkan diri kita untuk melihat mental image dari pencerahan, pencarian kebahagiaan, dsb.
Mental image tadi terlahir dari kumpulan proses pikiran kita. Untuk mengumpulkan proses tersebut, kita juga membutuhkan informasi, jadi kita mengumpulkan informasi tersebut ibarat semut yang sangat sibuk. Dari buku-buku agama dan spiritualitas, berbagai kuliah, berbagai percakapan, kita mencoba menyaring informasi, ide, opini dan pengalaman yang dibutuhkan dari itu semua.
Hal yang sama juga berlaku pada pengalaman spiritual. Kita mengasumsikan bahwa jika kita mengumpulkan pengalaman spiritual yang memadai, sebagai hasilnya, kita akan mencapai suatu titik dimana spiritualitas kita bertambah.
Mental image ini memotivasi kita untuk berusaha mengimplementasikan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, untuk membuat hal tersebut menjadi sebuah patokan di dalam hidup kita. Namun demikian, mencapai suatu tujuan spiritual tertentu, hanya bisa memuaskan kita secara sesaat. Jadi setelah mencapai satu tujuan tertentu, ketidakpuasan muncul kembali, membuat kita mulai mencari tujuan yang baru. Pikiran kita memproduksi mental image yang baru, dan pencarian dimulai lagi dari awal.
Langkah 3 - Berhenti
Kemudian kita berhenti mencari, karena kita lelah pada proses ini dan mulai mengerti pola yang sama. Kita mulai berhenti dan mengesampingkan pencarian spiritual kita. Kita mengenali bahwa seluruh tujuan yang kita miliki, yang kita cari dari luar sana, hanya bisa ditemukan didalam diri kita sendiri.
Kita akan berhenti dan mengenali aktivitas pikiran kita, dan menolak untuk mengikutinya. Kita sadar bahwa karena pikiran kita sendirilah, kita tidak akan bisa mengungguli/memuaskan diri kita sendiri. Kita akan mengalami berbagai pengalaman dimana kita berhenti berpikir. pikiran kita menjadi non-aktif. Diam, diantara pikiran-pikiran yang lain.
Di dalam kediaman tersebut, kita akan mengenali 'kesadaran' tanpa bentuk, dan sadar bahwa kita sedang berada di masa kini tanpa berpikir. Becoming present.
Kita-pun berhenti mencari, karena pengalaman kita yang telah banyak dan juga pengalaman spiritual kita telah mumpuni dan mencapai puncak.
Langkah 4 - Perjalanan di dalam diri.
Ini permulaan dari perjalanan dalam diri kita yang bisa membuat kita keluar dari sistem penjara pikiran kita sendiri. Setelah kita memulai perjalanan ini, kita akan meninggalkan dunia dan membuang semua hal yang menghalangi proses kemajuan kita. Kita mulai menyerah pada hal-hal yang tidak penting untuk berkonsentrasi lebih lanjut pada hal-hal yang kita anggap penting.
Disini kita mengalami 'pembersihan mental' secara keseluruhan.
Saat kita mulai membersihkam, kita akan menghadapi pikiran-pikiran kita yang sangat luas, opini, ide, dan emosi yang telah tersambung dalam diri kita sejak sekian lama. Setelah beberapa waktu, kita mulai menyadari bahwa kita harus membuang hal-hal yang tidak penting dan dangkal, karena hal-hal ini akan terasa salah di dalam pencarian cahaya dalam diri kita.
Kemudian kita menemukan diri kita sendirian, menyadari bahwa kita belum selesai. Kita baru mencapai ujung titik terang dimana sisanya masih bayangan dari apa yang kita percayai sebagai diri kita sendiri.
Langkah 5 - Bangun. Pulang ke rumah.
Kesadaran ini adalah kesadaran di ujung eksistensi, yang jauh lebih dalam daripada bentuk dan pikiran yang tadinya kita kenali sebagai diri kita sendiri.
Setelah 'pembersihan' besar-besaran, kita tidak memiliki sisa apapun dari masa lalu kita. Ruangan kita kosong.
Namun ketika kita memeriksa tempat kosong tadi lebih dekat, kita akan menemukan bahwa kesadaran, yaitu kedamaian dalam hati, ketenangan dan juga ketentraman. Kita menyadari bahwa kita telah pulang ke rumah. Apapun yang terjadi di dalam tempat itu, kita harus mengalaminya.
Kita harus menjalani pengalaman apapun yang disuguhkan hidup, pada saat itu dan pada waktu tertentu.
Pengalaman yang akan datang tidak harus ternoda dengan sisa rasa bersalah dari pengalaman masa lalu yang telah kita lalui.
Pertanyaan ini pun muncul : apakah kita sudah berhasil keluar dari sistem penjara pikiran manusia? Kekosongan tadi telah sempurna. Namun kita harus masuk ke langkah terakhir untuk bebas-sebebasnya.
Langkah 6 - Kembali.
Langkah ini akan membawa kita kembali ke start awal dimana perjalanan kita dimulai. Kita mulai kembali ke sistem, ke kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, kita kembali dengan kondisi yang berbeda dari saat kita berangkat, karena kita telah mengalami perubahan yang sangat besar dalam perjalanan kita. Pikiran kita, ego kita, dan juga rasa mementingkan diri sendiri akan hilang dari diri kita.
Kekosongan tadi, bergetar bersama hidup kita, dan kesadaran kita, 'bangun' dan 'sadar' sampai titik terdalam dari jiwa kita, akan tetap bersama dengan diri kita.
Dengan begini, dunia akan terasa jauh berbeda untuk kita. Kita tidak lagi ingin lari darinya, dan tidak lagi tenggelam dalam hiruk-pikuknya. Kita sekarang bebas dari itu semua, dan dunia sekarang terasa seperti pengalaman yang baru untuk kita.
kita melempar diri kita ke dalam aliran hidup, dan kita bersatu dengan alam semesta.
Di sisi lain, kita juga menolong orang lain dalam proses 'bangun'nya, dan kita mulai saling berbagi rasa bahagia akan eksistensi dan bersimpati dengan seluruh orang yang kita temui.
Kenalilah diri kita, selami lebih dalam.. karena jawaban itu ada di dalam diri kita.. know thyself, kita adalah mikrokosmos, kita adalah alam semesta begitu jg sebaliknya.. ketika kita sadar akan diri kita semua akan terbuka.. karena kebenaran yg sejati tidak tersembunyi tp kitalah yg bersembunyi dari kebenaran itu..
ReplyDeleteluar biasa gan
Deleteluar biasa gan
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete"kita melempar diri kita ke dalam aliran hidup, dan kita bersatu dengan alam semesta" kita adalah semesta...
ReplyDelete