Kenapa Manusia Berjiwa Tua Biasanya Sulit Diterima di Lingkungan Keluarga Maupun Teman?
Isolasi Terhadap Perubahan
Sudah merupakan hal yang natural jika keinginan untuk tumbuh, untuk menjadi lebih dewasa, dan menjadi lebih penting daripada diri anda saat ini akan menimbulkan penolakan di sekeliling anda. Perubahan jenis apapun yang mengancam keseimbangan hidup yang sangat sensitif ini, akan mengganggu kondisi masyarakat yang telah dilatih untuk 'tidur berjalan'.
Kondisi 'tidur berjalan' dalam masyarakat ini sudah begitu luas dan terjadi dimana-mana, serta diterima dimana-mana, membuat orang yang mencari kedalaman dan juga kedewasaan-lah yang justru akan dicap sebagai 'kekanak-kanakan' oleh orang lain.
Contohnya adalah idealisasi kita sebagai masyarakat yang menginginkan kita untuk bekerja supaya dapat membeli rumah yang besar, mobil yang mahal, menikah dan mempunyai anak-anak.
Pada dasarnya, ketika anda memilih untuk mengeksplorasi diri anda dan mempertanyakan nilai dan kepercayaan yang anda miliki, anda telah memutuskan untuk tidak berkontribusi di dalam dunia materialisme masyarakat.
Pada dasarnya, ketika anda memilih untuk mengeksplorasi diri anda dan mempertanyakan nilai dan kepercayaan yang anda miliki, anda telah memutuskan untuk tidak berkontribusi di dalam dunia materialisme masyarakat.
Karena anda mempertanyakan proses ini, anda membuat keputusan untuk tidak melanjutkan kuliah dan memilih mengejar passion anda menjadi seniman, misalnya. Atau mungkin anda memutuskan untuk tidak memiliki hubungan pernikahan yang pada dasarnya terikat dengan agama atau budaya dan bahwa overpopulasi adalah hal yang berbahaya dan anda memilih untuk tidak menikah dan mengadopsi seorang anak.
Sebagai jawaban akan keputusan ini, orang-orang di sekeliling anda telah diajarkan mengenai mana yang merupakan 'dunia orang dewasa' dan mana yang bukan, membuat mereka menyatakan perbuatan anda sebagai kekanak-kanakan, atau tidak bertanggungjawab.
Sebagai jawaban akan keputusan ini, orang-orang di sekeliling anda telah diajarkan mengenai mana yang merupakan 'dunia orang dewasa' dan mana yang bukan, membuat mereka menyatakan perbuatan anda sebagai kekanak-kanakan, atau tidak bertanggungjawab.
Seringkali kita menemui masalah kedewasaan/kekanak-kanakan dalam hubungan persahabatan maupun pasangan kita.
Contohnya, jika anda adalah seseorang yang menghancurkan diri sendiri dengan menggunakan narkoba bersama teman-teman anda, ketika suatu saat anda berhenti melakukan itu, anda akan menemukan bahwa untuk berhenti sangatlah sulit.
Teman anda akan menginginkan anda untuk tetap melanjutkan kebiasaan buruk itu karena hal itu membuat mereka dan juga anda melanjutkan kehidupan di dalam penderitaan bersama-sama, untuk melanjutkan melukai satu sama lain, untuk bergabung dalam drama dan juga saling mengingatkan betapa tidak berharganya kalian berdua.
Teman anda akan menginginkan anda untuk tetap melanjutkan kebiasaan buruk itu karena hal itu membuat mereka dan juga anda melanjutkan kehidupan di dalam penderitaan bersama-sama, untuk melanjutkan melukai satu sama lain, untuk bergabung dalam drama dan juga saling mengingatkan betapa tidak berharganya kalian berdua.
Tumbuh dewasa berarti tidak lagi mencocokkan diri, harus membuat teman baru, dan kemungkinan berurusan dengan perasaan tersakiti.
Saya pernah menyaksikan pernikahan yang juga mengalami masalah seperti ini.
Ketika sang istri yang merupakan seseorang yang overweight dan tidak bisa menjaga pola makannya, memutuskan untuk berdiet dan membuat dirinya sehat bahkan lebih sehat dari sang suami. Hubungan ini kandas karena hubungan ini berakar dari hubungan 'sang suami membimbing istrinya untuk lebih fit' dan 'sang istri menerima bimbingan itu.'.
Ketika sang istri tidak lagi membutuhkan bantuannya untuk menjadi lebih kurus, mereka berdua pun menemukan ketidakcocokan dan bercerai.
Pada satu titik, persepsi mengenai diri kita dan juga hubungan yang kita jalani membuat hubungan itu hancur ketika seseorang tidak "bersikap sebagaimana seharusnya mereka bersikap".
Kita mungkin bukan mesin, namun kita sering berkelakuan seperti mereka dan kehausan orang-orang berjiwa tua-lah yang 'melihat' adanya kesalahan dari kebiasaan, pola perilaku, dan memutuskan untuk "mengganggu" pola ini dan membuat perubahan, membawa manusia kepada evolusi selanjutnya.
Kebenarannya
Beberapa orang akan mengatakan bahwa ada di dalam perjalanan dalam dunia spiritual, "selalu mengejar pengetahuan dan juga kebenaran" adalah suatu jalan yang 'memikirkan diri sendiri' dan bahkan menolak untuk 'dewasa' dan berurusan dengan 'dunia yang sebenarnya.'.
Meskipun argumen ini ada benarnya, namun ada hal yang jauh lebih dalam daripada itu.
Kita diajarkan untuk percaya bahwa tujuan kehidupan masyarakat adalah untuk menjadi lebih produktif. Jika dengan 'produktif' hal ini berarti menjalankan dunia dengan jalan yang sedari dulu ada : penuh perang, penderitaan, ketidakseimbangan, penghancuran lingkungan, ambisi dangkal, mengidolakan keuangan/kekayaan, imbalan sesudah hidup berakhir, dan juga status sosial, maka kita memilih untuk menjadi seseorang yang menolak menjadi roda penggerak dari kehidupan tidur berjalan masyarakat ini.
Kita diajarkan untuk percaya bahwa tujuan kehidupan masyarakat adalah untuk menjadi lebih produktif. Jika dengan 'produktif' hal ini berarti menjalankan dunia dengan jalan yang sedari dulu ada : penuh perang, penderitaan, ketidakseimbangan, penghancuran lingkungan, ambisi dangkal, mengidolakan keuangan/kekayaan, imbalan sesudah hidup berakhir, dan juga status sosial, maka kita memilih untuk menjadi seseorang yang menolak menjadi roda penggerak dari kehidupan tidur berjalan masyarakat ini.
Dalam pengertian saya, orang-orang bermasalah dengan orang berjiwa tua bukanlah karena mereka tidak suka orang yang 'kekanak-kanakan' atau 'memikirkan diri sendiri'.
Hal ini lebih condong kepada ketakutan. Ketakutan karena mereka tidak mau mengeksplore diri mereka sendiri dan menemukan siapa diri mereka sebenarnya.
Hal ini lebih condong kepada ketakutan. Ketakutan karena mereka tidak mau mengeksplore diri mereka sendiri dan menemukan siapa diri mereka sebenarnya.
Pemberontakan dari jiwa-jiwa tua ini mengingatkan mereka mengenai betapa mereka tidak asli/murni. Betapa mereka merupakan produk dari hal yang 'sama'.
Ada 3 halangan utama yang harus anda lalui saat anda mencari kebenaran dibalik "tidur berjalan", dibalik kondisi sosial dan ekonomi, dibalik kepercayaan religius anda dan juga dibalik keluarga anda saat ini. Bagaimana keluarga anda menerima anda mungkin hal yang sangat sulit karena kita telah sering bergantung pada orangtua kita untuk merasa diterima.
Sayangnya, karena struktur keluarga kita yang telah disusun sedemikian rupa dari awal, hal ini membuat adanya kemungkinan besar bagi orangtua dan anak untuk saling benci, ketika sang orangtua membawa luka yang dalam dan ingin anak mereka tumbuh dan hidup dalam jalan hidup yang dia ditentukan.
Apa itu Kecerdasan Sejati?
Orang yang berjiwa tua biasanya juga cerdas. Salah satu jiwa tua yang cerdas terkenal di kalangan masyarakat adalah Socrates. Pendekatannya terhadap hidup adalah dengan tak henti-hentinya mempertanyakan dogma, persepsi dan juga kebiasaan yang kebanyakan dilakukan manusia tanpa benar-benar melihat dengan lebih dekat.
Socrates percaya bahwa tujuan utama dari pemeriksaan terhadap diri sendiri adalah untuk menemukan apa yang murni, baik, dan juga suci bagi kita semua ; dengan kata lain : potensi terbesar kita. Dia menyebutnya "Agathon" dan Delphi oracle menyebutnya sebagai "manusia paling bijaksana di Athena".
Setelah berbicara dengan beberapa orang bijak yang ternyata tidak sebijak itu, dia akhirnya setuju dengan kata-kata Oracle karena dia memang pernah berkata salah satu kalimat yang membuatnya terkenal, "Aku tahu bahwa aku tidak tahu"
Socrates mendeklarasikan ketidaktahuannya bukan karena dia tidak berpengetahuan, namun karena dia mengerti bahwa ada pengetahuan yang jauh lebih dalam daripada pengetahuan mental. Pengetahuan ini adalah pengertian spiritual mengenai sesuatu yang jauh di atas pikiran manusia. Dia tahu bahwa untuk mengejar yang benar, kita harus mengenali dan juga melepaskan yang salah.
Seperti yang anda duga, komunitas Socrates tidak suka dengan ajarannya yang ambigu dan bagaimana dia mempengaruhi kaum muda untuk berpikir bebas.
Saat para hakim Athena memberi Socrates 3 buah pilihan : menghentikan pekerjaannya dalam filosofi, meninggalkan Athena, atau mati, Socrates memilih mati.
Saat para hakim Athena memberi Socrates 3 buah pilihan : menghentikan pekerjaannya dalam filosofi, meninggalkan Athena, atau mati, Socrates memilih mati.
Kata-kata terkenalnya yang terakhir adalah "Kehidupan yang tidak melakukan pemeriksaan terhadap diri adalah kehidupan yang tidak layak dijalani."
Bagi samudera, ombak mungkin terlihat egois karena mencoba untuk naik dan meninggalkan gerombolan. Namun demikian, pada akhirnya mereka akan mengikutinya.
Menemukan Penerimaan
Rahasia untuk menjalankan hubungan yang lancar dengan orang lain bukan dengan membuat mereka menerima kita apa adanya, melainkan dengan menerima diri kita sendiri apa adanya, sehingga kita bisa menerima cara mereka memperlakukan kita.
Coba pikirkan cinta yang tanpa syarat dan juga begitu suci, murni, seperti yang diberikan oleh anak-anak atau hewan peliharaan. Mereka mencintai kita apa adanya, tanpa ekspektasi ataupun keinginan untuk mengubah kita ke sesuatu yang lain.
Jika kita mengacaukan sesuatu, mereka akan menggerakkan ekornya, menggongong dan menjilati kita.
Namun sebagai manusia kita biasa membuat suatu ide sempurna akan satu sama lain, tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan bagaimana orang lain seharusnya bersikap, yang merupakan akar mengapa begitu banyak hubungan berakhir dan mengecewakan kita.
Jika kita mengacaukan sesuatu, mereka akan menggerakkan ekornya, menggongong dan menjilati kita.
Namun sebagai manusia kita biasa membuat suatu ide sempurna akan satu sama lain, tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan bagaimana orang lain seharusnya bersikap, yang merupakan akar mengapa begitu banyak hubungan berakhir dan mengecewakan kita.
Jika kita memiliki partner yang tidak masuk ke kriteria kita, kita bebas memilih yang lain. Namun dengan orangtua dan keluarga, apa yang bisa kita lakukan?
Satu hal yang harus kita pahami adalah bahwa setiap orang hidup dengan kebiasaan melihat dunia melalui lensa mimpi mereka. Kesadaran ini membuat kita bisa mengambil tanggung jawab dari setengah bagian kita dan menyadari bahwa kita tidak bisa merubah mereka. Dengan pikiran ini, kita bisa mencari jalan lain untuk melakukan pembicaraan dari hati ke hati.
Begitu banyak hal yang bisa didapatkan dari komunikasi yang jujur dan apabila komunikasi secara mulut ke mulut bukan kelebihan kita, kita bisa menulis surat atau bahkan membuat video untuk tujuan itu.
Jika seluruh percobaan gagal, paling tidak anda telah mencoba yang terbaik dan apa reaksi dari orang lain bukanlah hal yang dapat anda kontrol.
Baik dalam hubungan dengan ibu, ayah, saudara, teman, partner ataupun anak anda, menerima mereka berarti mengetahui bahwa mereka memegang separuh peranan dari hubungan anda dan menghormati keputusan mereka.
Hal ini adalah cara satu-satunya untuk mendapatkan kedamaian dalam hubungan apapun.
sumber : lonerwolf.com
No comments: